Buku biografi Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof. dr. Chairuddin Panusunan Lubis diluncurkan di Medan, Sabtu (18/4). Peluncuran buku tersebut dilakukan saat menjelang akan berakhirnya masa jabatan Prof Chairuddin Lubis sebagai Rektor USU itu. Jabatan Rektor USU tersebut dipercayakan kepada Prof Chairuddin sejak 1994.
Pada peluncuran buku itu, Prof. dr. Chairuddin mengaku tak pernah terpikirkan olehnya untuk menduduki jabatan sebagai orang nomor satu di universitas negeri tertua di Sumatera itu. "Nyatanya sampai mendekati masa akhir kerja (pensiun), saya menjabat rektor. Itu rezeki dari Allah," katanya usai peluncuran buku biografinya itu.
Buku biografi setebal 137 halaman yang diberi judul "Prof.Chairuddin P. Lubis dalam Pandangan Ulama dan Cendekiawan itu" disusun oleh Ketua MUI Sumut bidang luar negeri Prof. M. Hasballah Thaib, MA,
Tidak kurang 32 tulisan tokoh baik tingkat Sumut maupun nasional memberikan tanggapannya terhadap kepribadian Chairuddin terdapat di dalam buku itu.
Lebih lanjut Charuddin mengatakan, pada awalnya ia hanya bercita-cita ingin menjadi dokter dan membuka praktek untuk melayani masyarakat. Di awal masa jabatannya sebagai Rektor USU, pria yang memiliki tiga putri kelahiran tahun 1945 di Kuala Tungkal Jambi ini, telah bertekad akan membawa USU sebagai salah satu universitas berkelas dunia. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan membina hubungan baik dengan beberapa universitas di luar negeri yang kualitasnya sudah diakui dunia.
Ketika ditanya mengenai obsesinya ke depan, ia menjawab tidak ada lagi. Ia akan menikmati masa pensiunnya. Namun, masih tetap akan berkarya seperti membuat buku maupun yang berkaitan untuk kepentingan dunia pendidikan.
Prof. Hasballah Thaib yang merupakan editor buku tersebut mengatakan, menulis karya ilmiah bagi masyarakat kampus merupakan hal yang biasa, namun menulis kesan dan pesan diiringi kenangan pada seseorang agak sulit karena berkaitan dengan perasaan dan pertimbangan yang matang agar tidak subyektif.
"Bila yang menulis tentang Prof.Chairuddin adalah sivitas akademika USU sendiri, saya rasa kurang obyektif karena ada hal-hal yang menjadi basa-basi. Sebab Prof. Chairuddin adalah Rektor di USU," katanya.
Editor sengaja mengumpulkan tulisan-tulisan mereka yang tidak dekat dengan Rektor USU agar lebih obyektif dalam penilaian dan sebagai penyeimbang atas hujatan yang dilemparkan oleh mereka yang merupakan bagian dari USU tetapi tidak puas dengan kebijakan Prof Chairuddin.
Tulisan-tulisan dalam buku kenangan ini berasal dari berbagai lapisan masyarakat, ada yang dari hakim agung, rektor universitas swasta, pimpinan majelis ulama, pendakwah, pejabat di pemerintahan, Guru Besar IAIN dan universitas swasta. "Kami berharap tulisan ini menjadi 'setawar sedingin' bagi Prof. Chairuddin dalam mengakhiri jabatannya sebagai Rektor USU," katanya.
Sementara Wakil Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho yang hadir dalam acara tersebut, mengaku semakin mengetahui dan merasakan keteladanan Rektor USU itu setelah bertetangga lebih dari tiga tahun. "Saya banyak belajar dari keteladannya. Ia bukanlah orang bertipe banyak bicara, namun murah senyum. Kami sering bertemu ketika sama-sama sholat berjamaah di Mesjid Dakwah yang ada di lingkungan USU itu," katanya.(Sumber: Kompas,19 April 2009)
